Kamis, 24 Februari 2011

C.I.N.T.A by Kahlil Gibran

AKU bicara perihal Cinta????…
Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia

kan menyalibmu.
Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu, demikian pula dia ada untuk pemanakasanmu.
Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.
Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.
Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.
Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.
Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta, supaya bisa kaupahami rahasia hatimu, dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.
Namun pabila dalam ketakutanmu kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.Maka lebih baiklah bagimu kalau kaututupi ketelanjanganmu dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.
Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa, tapi tak seluruh gelak tawamu, dan menangis, tapi tak sehabis semua airmatamu.
Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki, pun tiada ingin dimiliki; Karena cinta telah cukup bagi cinta.
Pabila kau mencintai kau takkan berkata, “Tuhan ada di dalam hatiku,” tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati Tuhan”.
Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta, sebab cinta, pabila dia menilaimu memang pantas, mengarahkan jalanmu.
Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya. Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan, biarlah ini menjadi aneka keinginanmu: Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali, yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.
Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;
Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;
Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu dan sebuah gita puji pada bibirmu.

Senin, 21 Februari 2011

JIka Cinta

Kujalani hidup mengaruhi samudra
Mengayuh dayung menjalankan bahtera
Mencari penawar rasa di hati
Mencari makna cinta sejati

Kini ku tahu makna cinta
Cinta bukanlah sekedar rasa
Cinta bukanlah sekedar tutur kata
Dan cinta, bukan sekedar pengorbanan raga

Jika cinta sekedar rasa
Pasti hati kan tersiksa
Jika cinta sekedar ucapan
Manusia pasti dalam kebinasaan
 
Jika cinta sekedar pengorbanan
Tiada jiwa ini merasa aman
Cinta sejati adalah perasaan
Terungkap dengan ucapan
Tertuang dengan pengorbanan

Minggu, 20 Februari 2011

Ini Kisah Kita!

kita adalah dua kutub yang berbeda,
tarikmenarik karena cinta,
dan kata “I Love You” menjadi mantra,
seperti serbuk ajaib yang terbang di udara,

[klimaks]

tiap hari denganmu adalah cinta,
aku dan kamu dimabuk asmara,
kata orang, kasmaran! [mungkin saja]
hingga kemudian badai datang, disapunya cinta,

[epilog]

kita seperti dua orang asing yang tak pernah berjumpa,
kebencian menjadi pemisah yang nyata ada,
serbuk ajaib tak lagi bekerja,
dan kata “I Love You” menjadi serpihan cerita

Sabtu, 19 Februari 2011

Surat Cinta

Berawal dari tatapan yang sangat membiusku hingga turun ke gelak tawamu dan merekahnya senyum manismu. Aku terpesona dengan Sang Hawa satu ini. Layaknya ombak menghempaskan isi hatiku untuk menyatakan rasa di dalam relung hatiku. Tinta demi kata yang aku tuliskan, tentang rasa hatiku kepadamu, Hawa.

Terhenyak aku merasa satu panah tertuju dan menancap hingga setiap cairan darahku mengalir, tumbuh disana bunga yang bermekaran indah penuh warna-warni dan semerbak wanginya.
Kulihat Sang Dewi Cinta tertawa terbahak-bahak saat itu. Apa yang terjadi?? ternyata aku jatuh cinta dengan Hawa dan aku benar-benar tak dapat menghembuskan nafasku lagi jika tanpanya, terasa sesak, sesesak sekarat. Sebab kau adalah Hawa yang tercipta hanya untukku, Sang Adam.
Terdengar gonggongan angin memenuhi telingaku, bahkan semua yang ada dunia meneriakiku. I know what the hell is that! Memang kesempatan bercinta sejati hanya satu kali.
tentang hal itu aku dapat mempertimbangkannya…

Berpikir ku menulis, cintaku padamu. Mengapa setiap aku terjaga, di pelukan mentari indah, sangat indah, tapi aku tak menyangka ternyata itu hanya ciptaan otakku yang penuh bayanganmu.
Debaran-deguban jantungku seakan berirama, mengandung arti dan makna, hingga mungkin bibirku menjadi bantalan bagi kesenjangan ungkapan kata-kata indah untukmu.

Kau benar-benar Hawa, yang dicintai hatiku, hingga ragaku melunglai oleh getaran jiwa yang aku rasakan, kuakui aku takut dan  tak berarti jika tanpa senyum dan gelak tawamu.
aku hanya ingin kamu mengerti, setiap hembusan kalimat yang terucap, berawal dari teriakan hatiku, hingga menuntun jemariku untuk menulis kata-kata yang mungkin berarti buatmu, Aku ingin kamu tau, apa yang ingin disampaikan hati seorang manusia pertama yang diciptakan olehNya, pemilik roh dan jiwa ini.

Sesaat aku tersadar dari buaian.
akhhh( aku jatuh dari tempatku menulis dan menatap langit-langit kamarku ) apa yang terjadi padaku?? apa tulisan ini… Ahkkk. ( sesaat aku terbangun dari otakku yang keras ini dan kulanjutkan…)
Suara detik berputar menyusuri masa. Aroma lilin terbakar menenangkan pikiranku, sebagaimana kejutan bulan dari balik awan, hingga kuterpesona menatapnya. Masih suara Adzan berkumandang, melantunkan pujian terhadapNya, pemilik roh dan jiwaku. Bersamaan datangnya rentetan burung samudera, seakan menyapaku, mencengkram langit senja.
Tersadar bahwa aku adalah Adam, berteman kertas dan pena, layaknya pohon merindukan bisikan angin. Terlihat memang terik panas matahari membakar kulitnya.
Tidak aku kira dan aku sangka hati kerasku, hanya karena senyuman dan hangatnya tawamu dapat mencair dan aku jatuh ke dalam alurmu.

Ku pegang gambar tubuhmu, layaknya seorang Bohemian yang menemukan kebebasan abadinya. Dan aku juga membayangkan bilamana di suatu masa dengan dirimu, damai, penuh dengan kasih putih dan kuajak kau mengelilingi bumi ini, atau perlu sejagad raya ini, agar semuanya tahu, bahwa kau tercipta hanya untukku.
Setiap kata, kalimat bahkan setiap lembaran yang kutulis ini adalah tentang suara hatiku yang sudah tak tahan lagi untuk menahan rasa cinta kepadamu.
Rasanya memang hatiku dan aku mencintaimu Hawa.

Kamis, 17 Februari 2011

Tulusnya Cinta dan Do’aku

saat hari bersandar dipintu senja,,
pada desir angin yang berbisik ditelingamu
mungkin dengung suaraku tiada kau kenali lagi
namun dalam rintihan kudus do’aku,
namamu selalu lekat menghiasi lamunanku…
pada setiap tetes darah yang kan bermuara dilembar hatimu
mungkin semburat bayanganku tak kau hiraukan lagi
namun namamu senantiasa ada dalam syair-syair suci yang kuderma
namamu mewarnai tiap lengkung guratannya…
pada tarikan dan hembusan nafas
yang akan menggiring detak dijantungmu
mungkin paras wajahku tak kau kenang lagi
namun namamu selalu tersenandung dalam lantunan do’a-do’a dikedung hatiku
namamu tak henti dan tak pernah jemu kusibakkan diantaranya…
“hening separuh malam…
kembali kusimpuhkan jasad dialtar kuasa Illahi…
sembari menyusuri benak, tersirat rupa dambaan hati
hingga fajar merekah,
meredupkan luka dari cinta tak tersampai…
“jika suatu hari nanti, setelah kau lelah mengelilingi cakrawala hati,
atau kau terluka oleh bidadari yang kau temui…
kembalilah dan datanglah padaku…
camar cintaku akan menjemputmu karena sesungguhnya cinta terindah dan setiaku selalu dan selalu menantimu….

Rabu, 16 Februari 2011

Bahagia Dapat Menyayanginya

Entah sampai kapan ku bisa bertahan
Menjaga seutuhnya kasih sayangku
Meski dia bukan milikku,aku bahagia..
Meski aku tak sesempurna seperti yang dia minta
Aku tetap bertahan

Dimanapun aku menatap dunia
Yang terbayang hanya senyum terindahnya
Bahkan saat aku tak bisa lagi menatap dunia
Kuharap aku bisa merasakan hangat canda tawanya

Selamanya aku menunggu
Hingga dia menyadari akan kasih tulusku

Senin, 14 Februari 2011

Kasih Tak Sampai

Ku pandang satu bintang yang berpijar sempurna
Ke dua bola mata terpana
Menyaksikan binar sinar cahyanya
Bagai pelangi yang mengisyaratkan
Akan hati yang ingin ku damba dan ku cinta
Ku coba terbang ‘tuk meraih satu bintang
Karena ingin kuraih dia dalam gengaman
Ku terus terbang dan terbang
Namun dalam sekejap aku tercengang
Mengapa ku tak mampu mengepakkan sayap ‘tuk meraihnya
Sunguh pilunya hatiku
Begitu sulitnya aku meraih bintang-Mu
Apakah dia tercipta bukan untukku
Karena ku tahu dia “ begitu jauh “ dariku
Terdengar dentang jam melaju waktu
Membuatku hanya mampu duduk terpaku
Ntah mengapa bulu sayapku kian terasa
Rintik hujan gerimis seakan menitikkan air mata
Mengutarakan akan hatiku yang terluka
Dengan hanya bisa memendam sejuta kasih dan cinta
Mungkinkah tiada lagi yang bisa menggantikan dia di hati
Akupun tak mampu lagi berlari dari kenyataan ini
Karena ku mencintainya dengan sepenuh hati
Kini tiada lagi penopang diri
Mungkin inilah takdir Illahi
Kasih tak sampai di genggaman hati

Sebuah Pesan Dari Cinta

Berbahagialah para pecinta
kalian dianugerahi rasa cinta dan dicintai
Tolong jangan sia-siakan
Karena Bagaimana pun, cinta tetap cinta
Seringkali manusia tidak menghargai cinta
Ketika cinta itu ada
Ketika cinta datang, mencoba untuk menyapa

Mungkin mereka baru akan merasa betapa berharganya cinta
Bila mereka merasakan betapa sulit untuk mendapatkannya
Teman, siapapun, dengarkan pesanku

Hargailah cinta
Tolong, jangan sia-siakan

Jangan buang dan abaikan
Kalau kalian mau tahu betapa berharganya cinta
Cobalah menjadi orang yang memperjuangkannya sungguh-sungguh
Dan gagal,…berulang-ulang.

Maka di situlah kalian akan tahu
Arti Cinta

Sabtu, 12 Februari 2011

CINTA

Sebab cinta tak butuh terlalu banyak kata
Buang semua puisi yang pernah kuberi !
Lupakan semua kata mesra yang kuucap !
Perhatikan saja berapa lama aku disini

Berhentilah untuk menatap masa lalu
Rajutlah impian kita setiap waktu
Tanpa ada egomu… tanpa ada egoku
Berjalanlah bersama sebagai satu

Sebab  cinta tak hanya ingin sementara
Belajarlah untuk s’lalu mengerti
Belajarlah untuk s’lalu memberi
Jadikan kesuciannya itu abadi s’lamanya

Jumat, 11 Februari 2011

Rembulan Malam

Rembulan malam bersinar begitu terang
Menghias tanah yang gersang
Membuat hati kan tenang
Menahan rindu yang terkenang

Rembulan malam begitu indah
Menghibur hati yang lelah
Menentramkan jiwa yang gundah
Merasakan cinta yang terpisah

Ku memang bukan rembulan yang terang
Yang bisa menghibur mata yang memandang
Ku memang bukan rembulan yang indah
Yang bisa menghibur gelisah

Tapi ku punya cinta
Seindah rembulan yang bercahaya

Rabu, 09 Februari 2011

Senyum Di Balik Jilbabmu (Untukmu)

Terbias asa-ku memandang
Secercah wajah ayu, elok, nan rupawan
Yang senantiasa dikau sembunyikan
Di balik kerudung suci dan akhlakmu yang berbudi

Duhai engkau bidadari impan
Ketahuilah, bahwa hati ini telah kau tawan
Tertawan oleh berjuta harapan dan angan
Demi hadirmu walau hanya sebuah bayangan

Ketika ku tatap pancaran sinar kedua bola matamu yang indah
Mencerminkan betapa agungnya karya cipta Sang Pencipta
Hihgga saat hati ini terpesona
Terbesit dalam hati, memilikimu jiwa raga

Wahai Engkau Sang Pencipta seni terindah
Bolehkah hamba memiliki salah satu karya-Mu yang terindah?
Karna hasrat kalbu tak mungkin lagi terbendung
Oleh goresan senyum di balik jilbab nan anggun

Selasa, 08 Februari 2011

Permaisuri Hatiku (Untukmu)

Sedikit demi sedikit
Ku coba lantunkan syair lembut
Yang perlahan membisik
Dengan syahdu ketelingamu

Biarkan aku mencoba
Membawamu kedunia angan
Bersama kita berdiri
Diantara awan yang melangkah beriring

Ku tunun kau kearah senja
Menikmati redupnya sang mentari
Menghias jinga langit-langit
Sejukan hatimu Permaisuri ku

Pancaran sinarmu yang mempesona
Takkan bisa buat langit ini kelabu
Hingga menitihkan air mata deras
Yang kadang melukai dan membunuh

Tetaplah tenang kau disana
Tetaplah terus terangi lorong jalan gelap
Temani bintang berkilau indah
Seindah senyummu Permaisuri ku

Jangan pernah berhenti memegang telapak ini
Jangan kau lepas jari halusmu ini
Genggamlah, jamahilah, dan rasakanlah
Biarkan damai merasuki ruang kecil di hatimu

Dan saat itu,
Pejamkanlah sejenak dari sadarmu
Bayangkanlah ketenangan yang kuberi
Di setiap sela-sela sempit dalam khayalan

Merintihlah jika kau bersedih
Karena ku tak bisa selalu di dekatmu
Tersenyumlh jika kau bahagia
Karena aku merindukanmu. ???

Gadis Berjilbab Itu (Untuk Dia)

Gadis berbalut jilbab yang anggun
Matanya seakan menarik sejuta pesona
Senyumnya seakan dekat dengan malaikat
Suaranya seperti bidadari yang mengagungkan syair cinta Rosululloh

Gadis itu duduk sendiri melihat hujan malam itu
Diam tanpa menghiraukan lingkungannya
Aku terpaku diantara anak muda yang menunggu hujan reda
Melihat Gadis itu mencari arti yang dimaksud

Aku tak tahan melihat dia
Mengartikan apa yang terbesit dihatinya
Aku hanya bisa membatin ”lihatlah aku yang merindukanmu”
Namun angin pun tak sanggup menembus rinduku untuknya

Andai dia tahu hujan adalah perwakilan air mataku
Mungkin dia akan kasihan atau malah sebaliknya
Andai dia membenciku aku tak akan membencinya
Aku akan berdoa untuknya meskipun aku hamba yang perlu didoakan

Semakin lama aku melihat gadis anggun itu
Perasaan halus ini tak mampu menahan rintihan kesedihan
Aku pun pergi meninggalkan tempat itu tanpa sedikitpun memandangnya
Walau dihatiku merasa ”dia membenciku”

Aku berlari melawan hujan mengejar arah tak pasti
Dua kalimat aku adu ke langit yang meneteskan hujan
Ya Robb jikalau ini karunia dekatkanlah aku dengan dia
Ya Robb jikalau ini cobaan, maka berilah kesabaran dan keihlasan tanpa batas

Aku tak mau menyelaminya lebih dalam
Hatiku akan kukembalikan ke khittahnya
Cukup aku mengaguminya rasanya sudah cukup
Cukup aku melihatnya setiap hari itu sudah cukup

Aku tersadar aku tak boleh berharap lebih
Yang kuharap hanya ampunanMU, ridhoMU
Ya Alloh penguasa alam semesta
Berikan aku kesadaran yang terlampau buta akan cinta dunia dan nafsu

Selasa, 01 Februari 2011

Aku Hanya Mampu Mencintaimu

       Bahagia tinggal di hatimu. Mengukir lembahmu dengan sungai yang mengalir dari telaga di mataku. Sebuah mataair untukmu, di tepinya ada mahligai yang selalu diterangi cahaya, dari jendela-jendelanya hanya terlihat indahnya pemandangan. Setapak jalan cinta yang naik turun di lembah-lembah romantika. Seperti sebuah gelombang di mana kita berayun menghabiskan masa.
     Jantungku berdebar indah untukmu. Dawai-dawai yang tak pernah kehabisan getar, berirama  melantunkan rindu. Menggema nada-nada cinta merangkai simfoni kehidupan kita. Pada gemuruh air terjun, pada angin yang berhembus di daun-daun, pada kicauan burung-burung dan rumpun bambu yang bersenandung. Senantiasa kita dengar musik anggun yang menggetarkan jiwa.
Hanya kamu yang ada di hatiku, di dekapku. Sebuah perapian yang selalu menyala dalam kobaran cinta. 
      Kehangatan adalah menggenangi pipi dengan airmata. Mengubahnya menjadi gerimis yang melukis pelangi di pinggir senja. Tubuhmu adalah selimut bagi jiwaku, aku adalah api perwujudan panasmu. Engkau adalah gunung yang indah, akulah magma yang membara.
      Biarkan cahaya matahari jatuh di wajahmu. Aku bahagia memandang keindahan alam dari jendela hatimu. Serumpun sajak cinta. Sehamparan dunia dan masadepan yang menjulang hingga nirwana. Bukankah kuciptakan hujan untuk menghapus debu-debu masa lalu. Bukankah kubalut langit dengan pelangi dan kupetik setangkai mawar untukmu.  Dan sungguh, aku hanya mampu mencintaimu......

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Rosyid A | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review
Chrome Pointer